Sabtu, 15 Maret 2014

HAMMERSONIC 2013












 




 



Celebes Menghentak




COLD FLESH CITADEL, SEMANGAT MUSISI MUDA

    Cold Flesh Citadel  awalnya hanya angan-angan dua orang siswa SMP yaitu saya Dhafir/GIlang(Drum) dan Ahmad(Vocal) yang mencintai musik underground. Ke-2 anak ini lebih menyukai musik metal dibandingkan genre musik lainnya, tak seperti anak SMP pada umumnya.
    Gilang(Drum) dan Ahmad(Vocal) masuk dalam lembaga bimbingan belajar yang sama, setelah beberapa lama saling kenal kami memutuskan untuk membentuk band bergenre deathcore dengan influence Suicide Silence, Thy Art Is Murder, Whitechapel, tapi tak semudah yang kami berdua kira, sangat sulit mencari personil yang masih berumur 14-15 tahun. Setelah beberapa lama Gilang(Drum) mengajak teman sekelasnya yaitu Radja(Guitar) dan Rafli(Bass Guitar) yang kurang berminat bermain metal karena susahnya mencari personil.
    
   Akhirnya mereka memutuskan untuk mengganti genre dari Deathcore menjadi Death Metal lebih tepatnya Slamming Death Metal dengan influence Waking The Cadaver, Condemned, Devourment, Chepalothripsy, dll. 

   Lagu pertama pun segera dikerja, dengan formasi Ahmad(Vocal), Gilang(Drum), Radja(Guitar), Rafli(Bass Guitar) mereka berhasil membuat lagu pertama dengan title Molested to Death.

   Pada tanggal 15 Maret 2014 Setelah menyelesaikan lagu pertama, kami pun memberi nama band kami Cold Flesh Citadel  yang berarti Benteng berdarah/berdaging dingin, Cold Flesh Citadel yang awalnya cuman sebatas angan-angan siswa SMP di makassar itu akhirnya bisa tercapai dan menjadi awal kemajuan musik metal di kalangan anak sekolah.